Tugu Titik Nol Diresmikan, Asa Pemekaran Kabupaten Indramayu Barat Kian Nyata

Rabu, 24 Desember 2025

Tugu Titik Nol Diresmikan, Asa Pemekaran Kabupaten Indramayu Barat Kian Nyata


INDRAMAYU , Patroliunit 1.com – Perjuangan panjang pemekaran Kabupaten Indramayu Barat akhirnya memasuki babak penting. Setelah bertahun-tahun bergulir tanpa kepastian dan melewati beberapa periode kepemimpinan daerah, harapan masyarakat Indramayu Barat kini mulai menemukan titik terang dengan diresmikannya Tugu Titik Nol Kilometer sebagai simbol awal berdirinya calon daerah otonomi baru (DOB) Kabupaten Indramayu Barat.

Pantauan media Patroliunit 1.com - Senin (22/12/2025) Peresmian Tugu Titik Nol Kilometer yang berlokasi di Blok Harendong, Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya, Kabupaten Indramayu, dilaksanakan pada 22 November 2025 dan diresmikan langsung oleh Bupati Indramayu Lucky Hakim. Momentum bersejarah ini menjadi penanda keseriusan Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam mendorong pemekaran wilayah Indramayu Barat.

Acara tersebut turut dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, unsur Forkopimda, para camat dan kuwu se-wilayah Indramayu Barat, serta berbagai elemen pejuang pemekaran, di antaranya PMIB, KORIB, SOIB, FASN Inbar, FOSMA Inbar, Panitia Pembentukan Kabupaten Indramayu Barat (PPKIB), hingga relawan dan tim pemenangan Lucky–Syaefudin.

Secara kewilayahan, calon DOB Kabupaten Indramayu Barat mencakup 10 kecamatan dan 95 desa, dengan jumlah penduduk sekitar 725.532 jiwa serta luas wilayah mencapai 927,26 kilometer persegi. Data tersebut menunjukkan kesiapan Indramayu Barat dari sisi administratif, demografis, dan geografis untuk menjadi daerah otonomi baru.



Dalam sambutannya, Bupati Indramayu Lucky Hakim menegaskan bahwa peresmian Tugu Titik Nol bukan sekadar simbol fisik, tetapi juga pernyataan sikap politik dan psikologis bahwa pemerintah daerah benar-benar serius mendukung pemekaran Indramayu Barat.

> "Peresmian tugu titik nol Indramayu Barat ini kita niatkan sebagai doa bersama, sebagai wujud nyata keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung pemekaran, sembari menunggu keputusan pusat dan berharap moratorium segera dicabut. Titik nol ini adalah simbol politik dan psikologis dari perwujudan itu," ujar Lucky Hakim.

Ia juga menegaskan bahwa pemekaran harus dibarengi dengan kekuatan ekonomi yang matang agar tidak gagal di kemudian hari. Oleh karena itu, Pemkab Indramayu akan mendorong pengembangan kawasan industri secara terencana di wilayah Gantar, Sukra, Patrol, dan Kandanghaur, sesuai dengan tata ruang yang berlaku.

> "Pemekaran harus ditopang ekonomi yang kuat. Kawasan industri akan kita dorong, pembenahan wilayah Eretan juga akan dilakukan. Tapi tanpa meninggalkan pertanian. Kita akan lakukan intensifikasi, misalnya satu hektare lahan bisa menghasilkan hingga 12 ton padi di LP2B. Artinya, meski lahan berkurang, produktivitas meningkat," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Forum Silaturahmi Masyarakat Indramayu Barat (FOSMA Inbar), H. Abdul Rohman, S.E., menyebut peresmian Tugu Titik Nol sebagai buah dari perjuangan panjang masyarakat Indramayu Barat sekaligus bukti nyata pemenuhan janji politik kepala daerah.

> "Ini adalah perjuangan panjang dan hari ini menjadi momen bersejarah. Apa yang dijanjikan saat kampanye kini mulai terwujud. Kami dari FOSMA Inbar sangat mengapresiasi dan mendukung penuh kinerja Bupati Lucky Hakim dan Wakil Bupati H. Syaefudin," ungkapnya.

Ia juga memberikan apresiasi kepada seluruh elemen relawan dan pejuang pemekaran, khususnya PPKIB, yang selama ini konsisten mengawal aspirasi masyarakat Indramayu Barat.

> "Kami berharap peresmian Tugu Titik Nol ini menjadi pertanda awal bahwa pemekaran Indramayu Barat tidak akan menunggu waktu lama. Semoga moratorium segera dicabut dan Kabupaten Indramayu Barat benar-benar terwujud," pungkasnya.



Peresmian Tugu Titik Nol Kilometer ini pun menjadi simbol kebangkitan harapan baru bagi masyarakat Indramayu Barat—sebuah penanda bahwa perjuangan panjang menuju kemandirian daerah kini semakin mendekati kenyataan. (Atin Supriatin)