INDRAMAYU, Patroliunit 1.com -
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Indramayu menyatakan penolakan terhadap surat permintaan pengosongan gedung sekretariat partai yang dilayangkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Indramayu. Melalui konferensi pers yang digelar pada Senin (14/7/2025), jajaran pengurus partai menyampaikan sikap resmi mereka dan mendesak pemerintah daerah agar bersikap adil dalam pengelolaan aset milik negara. PDIP Indramayu Siap Melawan jika Diperlakukan Tidak Adil.
Ketua DPC PDI Perjuangan Indramayu, H. Sirojudin, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan surat balasan kepada Pemerintah Kabupaten Indramayu. Surat tersebut menegaskan bahwa penggunaan gedung sekretariat partai masih memiliki dasar hukum yang sah. "Di dalam surat balasan itu kami uraikan bahwa gedung yang kami gunakan saat ini masih dilindungi oleh Surat Keputusan Bupati terkait pinjam pakai, yang berlaku hingga 20 Juli 2027," ujar Sirojudin.
PDIP mempertanyakan keadilan dalam kebijakan pengelolaan Aset tersebut, karena hanya PDIP dan PPP yang menerima surat permintaan pengosongan, sementara partai lain yang juga menggunakan aset daerah tidak mendapatkan perlakuan serupa. "Kalau ini soal penertiban, kami tidak menolak. Tapi harus berlaku adil. Jangan hanya dua partai yang ditegur. Ini soal keadilan dalam pengelolaan aset negara," tegas Sirojudin.
PDI Perjuangan tetap berkomitmen untuk menjaga ketertiban dan kondusivitas wilayah. Namun, pihaknya tidak akan tinggal diam jika merasa diperlakukan secara tidak adil. Sekretaris DPC PDIP Indramayu, Sahali, menambahkan bahwa menjelang konferensi pers, aparat kepolisian dari Polda Jawa Barat dan Polres Indramayu sempat mendatangi sekretariat partai.
Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Indramayu, Edi Fauzi, menyatakan bahwa fraksinya akan tetap menjalankan fungsi pengawasan terhadap kebijakan pemerintah daerah. "Kami tetap kritis karena itu tugas kami. Fraksi PDI Perjuangan akan terus mengawal tata kelola keuangan daerah dan memastikan kebijakan publik tetap berpihak pada rakyat," kata Edi. ( Atin Supriatin)
