CIREBON, Patroli Unit 1.- Setelah sebelumnya sempat ramai di demo warganya, kini muncul kabar kalau Kuwu Wanasaba Kidul Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon, Umaya diduga tipu rekanan dalam realisasi Dana Desa tahun anggaran 2024.
Hal tersebut diungkapkan oleh Muhadi, seorang pengusaha konstruksi yang mengaku sebagai rekanan Kuwu dalam mengerjakan proyek fisik yang bersumber dari dana Desa Tahap 2 tahun 2024 dengan total 245 juta rupiah, adapun item yang dikerjakan yaitu Paving Block halaman GOR, Pengaspalan Jalan dan Kandang Sapi.
Keterangan Muhadi, berawal saat dirinya diminta untuk mengerjakan proyek fisik oleh salah satu rekannya, setelah bertemu dengan Umaya selaku Kuwu Wanasaba Kidul, akhirnya terjadilah kesepakatan dimana Muhadi ditunjuk sebagai rekanan dalam mengerjakan proyek fisik Dana Desa Wanasaba Kidul.
"Waktu itu saya d minta tolong oleh rekan saya Bobi untuk membantu Umaya selaku Kuwu Wanasaba Kidul untukmengerjakan proyek Dana Desa, awal ketemuannya d Indomaret sendang, singkatnya saya d beri SPK 3 item kerjaan total 245 juta, semua sudah saya kerjaan dan dalam perjanjian saya akan di bayar setelah kerjaan selesai, katanya nunggu tahap 1 Dana desa 2025 cair," ungkapnya, (14/06/2025).
Lebih lanjut, di tengah berjalannya pengerjaan proyek, Muhadi di minta hadir oleh Sekmat Talun dan Kuwu agar datang ke salah satu rumah makan di daerah Talun, keperluannya untuk menandatangani beberapa kwitansi pekerjaan yang tengah di garap, dengan dalih agar pembayaran ke depan tidak ada kendala.
"Saya di minta tanda tangan kwitansi pelunasan pengerjaan, alasannya untuk pencairan pembayaran ke depan dan Sekmat juga menjamin, katanya tdak akan ada kendala dalam penagihan asal saya tanda tangan, sebab kalau tidak ada tandatangan kerjaan saya tidak akan terbayar," tambah Muhadi.
Namun hal tersebut rupanya tidak menjadi jaminan, Muhadi mengaku hingga saat ini pembayaran atas proyek yang ia kerjakan belum di bayarkan seluruhnya, alasannya, Kuwu meminjam uang tersebut untuk melunasi hutang kepada warganya.
"Mau gimana lagi uang sudah gak full, alasan di pinjam pribadi untuk bayar warganya yang mengamuk di desa, sedangkan Sekmat Talun hingga kini belum memberikan solusinya sama sekali Selaku penjamin." pungkasnya.
Sementara,Sekmat Talun yang biasa d sapa Guslam muncul dalam kutipan di salah satu media,dirinya membatah sekongkol dengan umaya,
"Saya kan hanya membantu dalam hal administrasi,tidak menjamin apapun,"Kilahnya.
Terkahir ,Umaya selaku Kuwu wanasaba kidul enggan untuk di konfirmasi.
lebih jauh, Muhadi menyampaikan akan melanjutkan hal ini ke ranah hukum karena merasa dirugikan oleh Kuwu dan Sekmat Talun.
(DW- 01)